Senin, 12 November 2012
JAKARTA BARU>> Kartu Jakarta Sehat-
http://www.merdeka.com/jakarta/jokowi-pemegang-jamsostek-dan-askes-tak-berhak-miliki-kjs.html
Kartu Jakarta Sehat (KJS) tidak berlaku bagi warga yang telah terdaftar memiliki Asuransi Kesehatan (Askes) atau Jamsostek. Pasalnya, warga yang memiliki Askes sudah secara otomatis telah tercover biaya kesehatannya oleh asuransi.
"Ya tidak boleh pegang Jamsostek, Askes, yang sudah pegang itu, kan sudah tercover. Kasih yang lain lah. Kan sudah punya, buat apa double-double," ujar Jokowi di Rumah makan Dapur Sunda Pancoran Jakarta, Senin (12/11).
Menurut dia, Dinas Kesehatan (Dinkes) memiliki semua data warga yang mempunyai Askes dan Jamsostek. Sehingga, bila nantinya dilakukan pengklaiman pun tidak dapat dipergunakan.
"Kalau pendataan ada di dinas. Puskesmas cuma urusan suntik-menyuntik. Semua penyakit bisa. Enggak bisa untuk alat bantu dengar, kaca mata enggak bisa," jelas dia.
Anggaran yang digelontorkan untuk program ini, Jokowi memperkirakan sekitar Rp 800 miliar. Namun, tidak menyangkal jika tahun depan akan bertambah sedikit menjadi sekitar Rp 1 triliun.
"Rp 4 triliun itu anggaran kesehatan, artinya membangun puskesmas, obat-obatan, gaji, itu total," kata dia.
Kalau kesehatan masyarakat, Jokowi menuturkan hal yang paling penting pegangan baseline data miskin dan rentan miskin. Data tersebut diperoleh dari Bappeda dan BPS.
ISLAM>> MEWASPADAI BAHAYA KORUPSI
Dari Adiy bin Amirah Al-Kindi
Radhiyallahu ‘anhu berkata : Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda.
“Barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), lalu dia menyembunyikan dari kami sebatang jarum atau lebih dari itu, maka itu adalah ghulul (harta korupsi) yang akan dia bawa pada hari kiamat”
(Adiy) berkata : Maka ada seorang lelaki hitam dari Anshar berdiri menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seolah-olah aku melihatnya, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, copotlah jabatanku yang engkau tugaskan”.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya : “Ada gerangan?”
Dia menjawab, “Aku mendengar engkau berkata demikian dan demikian (maksudnya perkataan diatas, pent)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, “Aku katakan sekarang, (bahwa) barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), maka hendaklah dia membawa (seluruh hasilnya), sedikit maupun banyak. Kemudian, apa yang diberikan kepadanya, maka dia (boleh) mengambilnya. Sedangkan apa yang dilarang, maka tidak boleh”.
TAKHRIJ HADITS
1). Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dalam kitab Al-Imarah, bab Tahrim Hadaya Al-Ummal, hadits no. 3415
2). Abu Dawud dalam Sunan-nya dalam kitab Al-Aqdhiyah, bab Fi Hadaya Al-Ummal, hadits no. 3110
3). Imam Ahmad dalam Musnad-nya, 17264 dan 17270, dari jalur Ismail bin Abu Khalid, dari Qais bin Abu Hazim, dari Sahabat Adiy bin Amirah Al-Kindi Radhiyallahu ‘anhu di atas. Adapun lafadz hadits di atas dibawakan oleh Muslim.
BIOGRAFI SINGKAT ADIY BIN AMIRAH RADHIYALLAHU ‘ANHU
Beliau merupakan sahabat mulia, dengan nama lengkapnya Adiy bin Amirah bin Farwah bin Zurarah bin Al-Arqam, Abu Zurarah Al-Kindu. Beliau hanya sedikit meriwayatkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya adalah hadits ini.
Beliau wafat pada masa kekhalifahan Mu’awiyah Radhiyallahu ‘anhu. Ada pula yang berpendapat selain itu. [1] Wallahu a’lam bish shawab.
MUFRADAT (KOSA KATA)
Kata ghululan dalam lafadz Muslim, atau ghullan dalam lafadz Abu Dawud, keduanya dengan huruf ghain berharakat dhammah. Ini mengandung beberapa pengertian, di antaranya bermakna belenggu besi, atau berasal dari kata kerja ghalla yang berarti khianat. [2] Ibnul Atsir menerangkan, kata al-ghulul, pada asalnya bermakna khianat dalam urusan harta rampasan perang, atau mencuri sesuatu dari harta rampasan perang sebelum dibagikan. [3]. Kemudian, kata ini digunakan untuk setiap perbuatan khianat dalam suatu urusan secara sembunyi-sembunyi.[4]
Jadi, kata ghulul di atas, secara umum digunakan untuk setiap pengambilan harta oleh seseorang secara khianat, atau tidak dibenarkan dalam tugas yang diamanahkan kepadanya (tanpa seizin pemimpinnya atau orang yang menugaskannya). Dalam bahasa kita sekarang, perbuatan ini disebut korupsi, seperti tersebut dalam hadits yang sedang kita bahas ini.
MAKNA HADITS
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan peringatan atau ancaman kepada orang yang ditugaskan untuk menangani suatu pekerjaan (urusan), lalu ia mengambil sesuatu dari hasil pekerjaannya tersebut secara diam-diam tanpa seizin pimpinan atau orang yang menugaskannya, di luar hak yang telah ditetapkan untuknya, meskipun hanya sebatang jarum. Maka, apa yang dia ambil dengan cara tidak benar tersebut akan menjadi belenggu, yang akan dia pikul pada hari Kiamat. Yang dia lakukan ini merupakan khianat (korupsi) terhadap amanah yang diembannya. Dia akan dimintai pertanggungjawabannya nanti pada hari Kiamat.
Ketika kata-kata ancaman tersebut didengar oleh salah seorang dari kaum Anshar, yang orang ini merupakan satu diantara para petugas yang ditunjuk oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta merta dia merasa takut. Dia meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melepaskan jabatannya. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, agar setiap orang yang diberi tugas dengan suatu pekerjaan, hendaknya membawa hasil dari pekerjaannya secara keseluruhan, sedikit maupun banyak kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian mengenai pembagiannya, akan dilakukan sendiri oleh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa yang diberikan, berarti boleh mereka ambil. Sedangkan yang ditahan oleh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka mereka tidak boleh mengambilnya.
SYARAH HADITS
Hadits di atas intinya berisi larangan berbuat ghulul (korupsi), yaitu mengambil harta di luar hak yang telah ditetapkan, tanpa seizin pimpinan atau orang yang menugaskannya. Seperti ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Buraidah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda
“Barangsiapa yang kami tugaskan dengan suatu pekerjaan, lalu kami tetapkan imbalan (gaji) untuknya, maka apa yang dia ambil di luar itu adalah harta ghulul (korupsi)” [5]
Asy-Syaukani menjelaskan, dalam hadits ini terdapat dalil tidak halalnya (haram) bagi pekerja (petugas) mengambil tambahan di luar imbalan (upah) yang telah ditetapkan oleh orang yang menugaskannya, dan apa yang diambilnya di luar itu adalah ghulul (korupsi). [6]
Dalam hadits tersebut maupun di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan secara global bentuk pekerjaan atau tugas yang dimaksud. Ini dumaksudkan untuk menunjukkan bahwa peluang melakukan korupsi (ghulul) itu ada dalam setiap pekerjaan dan tugas, terutama pekerjaan dan tugas yang menghasilkan harta atau yang berurusan dengannya. Misalnya, tugas mengumpulkan zakat harta, yang bisa jadi bila petugas tersebut tidak jujur, dia dapat menyembunyikan sebagian yang telah dikumpulkan dari harta zakat tersebut, dan tidak menyerahkan kepada pimpinan yang menugaskannya.
HUKUM SYARI’AT TENTANG KORUPSI
Sangat jelas, perbuatan korupsi dilarang oleh syari’at, baik dalam Kitabullah (Al-Qur’an) maupun hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih. Di dalam Kitabullah, di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barangsiapa yang berkhianat (dalam urusan rampasan perang itu), maka pada hari Kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatinya itu ..” [Ali-Imran : 161]
Dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala mengeluarkan pernyataan bahwa, semua nabi Allah terbebas dari sifat khianat, di antaranya dalam urusan rampasan perang.
Menurut penjelasan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, ayat ini diturunkan pada saat (setelah) perang Badar, orang-orang kehilangan sepotong kain tebal hasil rampasan perang. Lalu sebagian mereka, yakni kaum munafik mengatakan, bahwa mungkin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengambilnya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat ini untuk menunjukkan jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbebas dari tuduhan tersebut.
Ibnu Katsir menambahkan, pernyataan dalam ayat tersebut merupakan pensucian diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari segala bentuk khianat dalam penunaian amanah, pembagian rampasan perang, maupun dalam urusan lainnya. [7] Hal itu, karena berkhianat dalam urusan apapun merupakan perbuatan dosa besar. Semua nabi Allah ma’shum (terjaga) dari perbuatan seperti itu.
Mengenai besarnya dosa perbuatan ini, dapat kita pahami dari ancaman yang terdapat dalam ayat di atas, yaitu ketika Allah mengatakan : “Barangsiapa yang berkhianat (dalam urusan rampasan perang itu), maka pada hari Kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu…”
Ibnu Katsir mengatakan, “Di dalamnya terdapat ancaman yang amat keras” [8]
Selain itu, perbuatan korupsi (ghulul) ini termasuk dalam kategori memakan harta manusia dengan cara yang batil yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya.
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui” [Al-Baqarah : 188]
Juga firman-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil..’ [An-Nisa : 29]
Adapun larangan berbuat ghulul (korupsi) yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka hadits-hadits yang menunjukkan larangan ini sangat banyak, diantaranya hadits dari Adiy bin Amirah Radhiyallahu ‘anhu dan hadits Buraidah Radhiyallahu ‘anhu diatas.
PINTU-PINTU KORUPSI
Peluang melakukan korupsi ada di setiap tempat, pekerjaan ataupun tugas, terutama yang diistilahkan dengan tempat-tempat “basah”. Untuk itu, setiap muslim harus selalu berhati-hati, manakala mendapatkan tugas-tugas. Dengan mengetahui pintu-pintu ini, semoga kita selalu waspada dan tidak tergoda, sehingga nantinya mampu menjaga amanah yang menjadi tanggung jawab kita.
Berikut adalah di antara pintu-pintu korupsi.
[1]. Saat pengumpulan harta rampasan perang, sebelum harta tersebut dibagikan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan.
“Ada seorang nabi berperang, lalu ia berkata kepada kaumnya : “Tidak boleh mengikutiku (berperang) seorang yang telah menikahi wanita, sementara ia ingin menggaulinya, dan ia belum melakukannya ; tidak pula seseorang yang telah membangun rumah, sementara ia belum memasang atapnya ; tidak pula seseorang yang telah membeli kambing atau unta betina yang sedang bunting, sementara ia menunggu (mengharapkan) peranakannya”. Lalu nabi itu berperang dan ketika sudah dekat negeri (yang akan diperangi) tiba atau hampir tiba shalat Ashar, ia berkata kepada matahari : “Sesungguhnya kamu diperintah, dan aku pun diperintah. Ya Allah, tahanlah matahari ini untuk kami”, maka tertahanlah matahari itu hingga Allah membukakan kemenangan baginya. Lalu ia mengumpulkan harta rampasan perang. Kemudian datang api untuk melahapnya, tetapi api tersebut tidak dapat melahapnya. Dia (nabi itu) pun berseru (kepada kaumnya) : “Sesungguhnya di antara kalian ada (yang berbuat) ghulul (mengambil harta rampasan perang secara diam-diam). Maka, hendaklah ada satu orang dari setiap kabilah bersumpah (berba’iat) kepadaku”, kemudian ada tangan seseorang menempel ke tangannya (berba’iat kepada nabi itu), lalu ia (nabi itu) berkata, “Di antara kalian ada (yang berbuat) ghulul, maka hendaklah kabilahmu bersumpah (berba’iat) kepadaku”, kemudian ada tangan dari dua atau tiga orang menempel ke tangannya (berba’iat kepada nabi itu), lalu ia (nabi itu) berkata, “Di antara kalian ada (yang berbuat) ghulul”, maka mereka datang membawa emas sebesar kepala sapi, kemudian mereka meletakkannya, lalu datanglah api dan melahapnya. Kemudian Allah menghalalkan harta rampasan perang bagi kita (karena) Allah melihat kelemahan kita” [9]
[2]. Ketika pengumpulan zakat maal (harta).
Seseorang yang diberi tugas mengumpulkan zakat maal oleh seorang pemimpin negeri, jika tidak jujur, sangat mungkin ia mengambil sesuatu dari hasil (zakat maal) yang telah dikumpulkannya, dan tidak menyerahkannya kepada pemimpin yang menugaskannya. Atau dia mengaku yang dia ambil adalah sesuatu yang dihadiahkan kepadanya. Peristiwa semacam ini pernah terjadi pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau memperingatkan dengan keras kepada petugas yang mendapat amanah mengumpulkan zakat maal tersebut dengan mengatakan.
“Tidaklah kamu duduk saja di rumah bapak-ibumu, lalu lihatlah, apakah kamu akan diberi hadiah (oleh orang lain) atau tidak?”
Kemudian pada malam harinya selepas shalat Isya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berceramah (untuk memperingatkan perbuatan ghulul kepada khalayak). Di antara isi penjelasan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan.
“(Maka) Demi (Allah), yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Tidaklah seseorang dari kalian mengambil (korupsi) sesuatu daripadanya (harta zakat), melainkan dia akan datang pada hari Kiamat membawanya di lehernya. Jika (yang dia ambil) seekor unta, maka (unta itu) bersuara. Jika (yang dia ambil) seekor sapi, maka (sapi itupun) bersuara. Atau jika (yang dia ambil) seekor kambing, maka (kambing itu pun) bersuara…” [10]
[3]. Hadiah untuk petugas, dengan tanpa sepengetahuan dan izin pemimpin atau yang menugaskannya.
Dalam hal ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda.
“Hadiah untuk para petugas adalah ghulul” [11]
[4]. Setiap tugas apapun, terutama yang berurusan dengan harta, seperti seorang yang mendapat amanah memegang perbendaharaan negara, penjaga baitul maal atau yang lainnya, terdapat peluang bagi seseorang yang berniat buruk untuk melakukan ghulul (korupsi), padahal dia sudah memperoleh upah yang telah ditetapkan untuknya. Telah disebutkan dalam hadits yang telah lalu, yaitu sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Barangsiapa yang kami tugaskan dengan suatu pekerjaan, lalu kami tetapkan imbalan (gaji) untuknya, maka apa yang dia ambil di luar itu adalah harta ghulul (korupsi)’ [12]
BAHAYA PERBUATAN GHULUL (KORUPSI)
Tidaklah Allah melarang sesuatu, melainkan dibalik itu terkandung keburukan dan mudharat (bahaya) bagi pelakunya. Begitu pula dengan perbuatan korupsi (ghulul), tidak luput dari keburukan dan mudharat tersebut. Di antaranya.
[1]. Pelaku ghulul (korupsi) akan dibelenggu, atau ia akan membawa hasil korupsinya pada hari Kiamat, sebagaimana ditunjukkan dalam ayat ke -161 surat Ali-Imran dan hadits Adiy bin Amirah Radhiyallahu ‘anhu di atas. Dan dalam hadits Abu Humaid As-Sa’idi Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Demi (Allah), yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah seseorang mengambil sesuatu daripadanya (harta zakat), melainkan dia akan datang pada hari Kiamat membawanya di lehernya. Jika (yang dia ambil) seekor unta, maka (unta itu) bersuara. Jika (hang dia ambil) seekor sapi, maka (sapi itupun) bersuara. Atau jika (yang dia ambil) seekor kambing, maka (kambing itu pun) bersuara…” [13]
[2]. Perbuatan korupsi menjadi penyebab kehinaan dan siksa api neraka pada hari Kiamat.
Dalam hadits Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“ …(karena) sesungguhnya ghulul (korupsi) itu adalah kehinaan, aib dan api neraka bagi pelakunya” [14]
[3]. Orang yang mati dalam keadaan membawa harta ghulul (korupsi), ia tidak mendapat jaminan atau terhalang masuk surga. Hal itu dapat dipahami dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Barangsiapa berpisah ruh dari jasadnya (mati) dalam keadaan terbebas dari tiga perkara, maka ia (dijamin) masuk surga. Yaitu kesombongan, ghulul (korupsi) dan hutang” [15]
[4]. Allah tidak menerima shadaqah seseorang dari harta ghulul (korupsi), sebagaimana dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Shalat tidak akan diterima tanpa bersuci, dan shadaqah tidak diterima dari harta ghulul (korupsi)” [16]
[5]. Harta hasil korupsi adalah haram, sehingga ia menjadi salah satu penyebab yang dapat menghalangi terkabulnya do’a, sebagaimana dipahami dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali dari yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Allah perintahkan kepada para rasul. Allah berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”. Dia (Allah) juga berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari yang Kami rizkikan kepada kamu”, kemudian beliau (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan seseorang yang lama bersafar, berpkaian kusut dan berdebu. Dia menengadahkan tangannya ke langit (seraya berdo’a) : “Ya Rabb… ya Rabb…” tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dirinya dipenuhi dengan sesuatu yang haram. Maka, bagaimana do’anya akan dikabulkan?” [17]
Demikian yang kami tuliskan untuk para pembaca seputar masalah korupsi. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan kita dari segala keburukan yang lahir maupun tersembunyi. Dan semoga uruaian singkat ini bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab.
[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun X/1427H/2006M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Almat Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183. telp. 0271-5891016]
__________
Footnotes
[1]. Lihat Tahdzibul Kamal II/924 –copi manuskrip oleh Penerbit Daarul Ma’mun Lit Turats, Damaskus dan didistribusikan oleh Maktabul Ghuraba, Madinah. Lihat juga Taqributh Tahdzib, urutan no. 4544
[2]. Lisanul Arab, 11/499
[3]. Sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu tentang kisah seorang nabi (sebelum Nabi Muhamamd Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dengan umatnya ketika mereka memperoleh rampasan perang. Kemudian di antara mereka ada yang mencuri harta rampasan perang tersebut, hingga Allah mengirimkan api dan melahap semua harta rampasan perang tersebut, dan Allah mengharamkannya untuk umat sebelum umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Muttafaqun alaihi. Al-Bukhari dalam kitab Fardhul Khumus, bab Qaulun Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Uhillat), hadits no. 3124, dan Muslim dalam kitab Al-Jihad was Sair. Bab Tahlili Ghana-im Li Hadzihil Ummati Khashshatan, hadits no. 3287)
[4]. Lihat An-Nihayah Fi Gharibil Hadits, 3/380
[5]. HR Abu Dawud dalam Sunan-nya di kitab Al-Kharaj wal Imarah wal Fa’I, bab Fi Arzaqul Ummal, hadits no. 2943 dan dishahikan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud dan Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 6023
[6]. Nailul Authar, 4/233
[7]. Tafsir Ibnu Katsir 1/398
[8]. Ibid
[9]. HR Al-Bukhari dalam kitab Fardhul Khumus, bab Qaulun Nabiyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Uhillat), hadits no. 3124 dan Muslim dalam kitab Al-Jihad was Sair, bab Tahlilil Ghana-im Li Hadzihil Ummati Khashshah, hadits no. 3287
[10]. HR Al-Bukhari dalam kitab Al-Aiman wan Nudzur, bab Kaifa Kaanat Yamiinun Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hadits no. 6636 dan lainnya dengan lafazh yang berdekatan, serta Muslim dalam kitab Al-Imarah, bab Tahrim Hadayat Ummal, hadits no. 3413 dan 3414 denan lafazh yang serupa, dan ada sedikit perbedaan.
[11]. HR Ahmad, no. 23090 dan sihahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil hadits no. 2622
[12]. HR Abu Dawud dalam Sunan-nya di kitab Al-Kharaj wal Imarah wal Fa’I, bab Fi Arzaqul Ummal, hadits no. 2943 dan dishahikan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud dan Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 6023
[13]. HR Al-Bukhari dalam kitab Al-Hibab wa Fadhluha wat Tahridhu Alaiha, bab Man Lam Yaqbalil Hadiyata Li Illatin, hadits no. 2597 dan Muslim (dengan lafazh serupa) dalam kitab Al-Imarah, bab Tahrim Hadayal Ummal, hadits no. 3413
[14]. HR Ibnu Majah dalam kitab Al-Jihad, bab Al-Ghulul, hadits no. 2850, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah dan Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 7869
[15]. HR Ahmad, no. 21291, At-Tirmidzi no. 1572, An-Nasa-I dan Ibnu Majah
[16]. HR Muslim dalam kitab Thaharah, bab Wujubuth Thaharah Lis Shalati, hadits no. 329, dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, dan diriwayatkan pula oleh yang lain dari Ibnu Umar dan Usamah bin Umair Al-Hudzali Radhiyallahu ‘anhu
[17]. HR Muslim dalam kitab Az-Zakat, bab Qabulush Shadaqati minal Kasbit Thayyibi wa Tarbiyatuha, hadits no. 1686
sumber asli : http://www.almanhaj.or.id
“Barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), lalu dia menyembunyikan dari kami sebatang jarum atau lebih dari itu, maka itu adalah ghulul (harta korupsi) yang akan dia bawa pada hari kiamat”
(Adiy) berkata : Maka ada seorang lelaki hitam dari Anshar berdiri menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seolah-olah aku melihatnya, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, copotlah jabatanku yang engkau tugaskan”.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya : “Ada gerangan?”
Dia menjawab, “Aku mendengar engkau berkata demikian dan demikian (maksudnya perkataan diatas, pent)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, “Aku katakan sekarang, (bahwa) barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), maka hendaklah dia membawa (seluruh hasilnya), sedikit maupun banyak. Kemudian, apa yang diberikan kepadanya, maka dia (boleh) mengambilnya. Sedangkan apa yang dilarang, maka tidak boleh”.
TAKHRIJ HADITS
1). Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dalam kitab Al-Imarah, bab Tahrim Hadaya Al-Ummal, hadits no. 3415
2). Abu Dawud dalam Sunan-nya dalam kitab Al-Aqdhiyah, bab Fi Hadaya Al-Ummal, hadits no. 3110
3). Imam Ahmad dalam Musnad-nya, 17264 dan 17270, dari jalur Ismail bin Abu Khalid, dari Qais bin Abu Hazim, dari Sahabat Adiy bin Amirah Al-Kindi Radhiyallahu ‘anhu di atas. Adapun lafadz hadits di atas dibawakan oleh Muslim.
BIOGRAFI SINGKAT ADIY BIN AMIRAH RADHIYALLAHU ‘ANHU
Beliau merupakan sahabat mulia, dengan nama lengkapnya Adiy bin Amirah bin Farwah bin Zurarah bin Al-Arqam, Abu Zurarah Al-Kindu. Beliau hanya sedikit meriwayatkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya adalah hadits ini.
Beliau wafat pada masa kekhalifahan Mu’awiyah Radhiyallahu ‘anhu. Ada pula yang berpendapat selain itu. [1] Wallahu a’lam bish shawab.
MUFRADAT (KOSA KATA)
Kata ghululan dalam lafadz Muslim, atau ghullan dalam lafadz Abu Dawud, keduanya dengan huruf ghain berharakat dhammah. Ini mengandung beberapa pengertian, di antaranya bermakna belenggu besi, atau berasal dari kata kerja ghalla yang berarti khianat. [2] Ibnul Atsir menerangkan, kata al-ghulul, pada asalnya bermakna khianat dalam urusan harta rampasan perang, atau mencuri sesuatu dari harta rampasan perang sebelum dibagikan. [3]. Kemudian, kata ini digunakan untuk setiap perbuatan khianat dalam suatu urusan secara sembunyi-sembunyi.[4]
Jadi, kata ghulul di atas, secara umum digunakan untuk setiap pengambilan harta oleh seseorang secara khianat, atau tidak dibenarkan dalam tugas yang diamanahkan kepadanya (tanpa seizin pemimpinnya atau orang yang menugaskannya). Dalam bahasa kita sekarang, perbuatan ini disebut korupsi, seperti tersebut dalam hadits yang sedang kita bahas ini.
MAKNA HADITS
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan peringatan atau ancaman kepada orang yang ditugaskan untuk menangani suatu pekerjaan (urusan), lalu ia mengambil sesuatu dari hasil pekerjaannya tersebut secara diam-diam tanpa seizin pimpinan atau orang yang menugaskannya, di luar hak yang telah ditetapkan untuknya, meskipun hanya sebatang jarum. Maka, apa yang dia ambil dengan cara tidak benar tersebut akan menjadi belenggu, yang akan dia pikul pada hari Kiamat. Yang dia lakukan ini merupakan khianat (korupsi) terhadap amanah yang diembannya. Dia akan dimintai pertanggungjawabannya nanti pada hari Kiamat.
Ketika kata-kata ancaman tersebut didengar oleh salah seorang dari kaum Anshar, yang orang ini merupakan satu diantara para petugas yang ditunjuk oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta merta dia merasa takut. Dia meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melepaskan jabatannya. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, agar setiap orang yang diberi tugas dengan suatu pekerjaan, hendaknya membawa hasil dari pekerjaannya secara keseluruhan, sedikit maupun banyak kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian mengenai pembagiannya, akan dilakukan sendiri oleh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apa yang diberikan, berarti boleh mereka ambil. Sedangkan yang ditahan oleh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka mereka tidak boleh mengambilnya.
SYARAH HADITS
Hadits di atas intinya berisi larangan berbuat ghulul (korupsi), yaitu mengambil harta di luar hak yang telah ditetapkan, tanpa seizin pimpinan atau orang yang menugaskannya. Seperti ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Buraidah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda
“Barangsiapa yang kami tugaskan dengan suatu pekerjaan, lalu kami tetapkan imbalan (gaji) untuknya, maka apa yang dia ambil di luar itu adalah harta ghulul (korupsi)” [5]
Asy-Syaukani menjelaskan, dalam hadits ini terdapat dalil tidak halalnya (haram) bagi pekerja (petugas) mengambil tambahan di luar imbalan (upah) yang telah ditetapkan oleh orang yang menugaskannya, dan apa yang diambilnya di luar itu adalah ghulul (korupsi). [6]
Dalam hadits tersebut maupun di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan secara global bentuk pekerjaan atau tugas yang dimaksud. Ini dumaksudkan untuk menunjukkan bahwa peluang melakukan korupsi (ghulul) itu ada dalam setiap pekerjaan dan tugas, terutama pekerjaan dan tugas yang menghasilkan harta atau yang berurusan dengannya. Misalnya, tugas mengumpulkan zakat harta, yang bisa jadi bila petugas tersebut tidak jujur, dia dapat menyembunyikan sebagian yang telah dikumpulkan dari harta zakat tersebut, dan tidak menyerahkan kepada pimpinan yang menugaskannya.
HUKUM SYARI’AT TENTANG KORUPSI
Sangat jelas, perbuatan korupsi dilarang oleh syari’at, baik dalam Kitabullah (Al-Qur’an) maupun hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih. Di dalam Kitabullah, di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barangsiapa yang berkhianat (dalam urusan rampasan perang itu), maka pada hari Kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatinya itu ..” [Ali-Imran : 161]
Dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala mengeluarkan pernyataan bahwa, semua nabi Allah terbebas dari sifat khianat, di antaranya dalam urusan rampasan perang.
Menurut penjelasan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, ayat ini diturunkan pada saat (setelah) perang Badar, orang-orang kehilangan sepotong kain tebal hasil rampasan perang. Lalu sebagian mereka, yakni kaum munafik mengatakan, bahwa mungkin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengambilnya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat ini untuk menunjukkan jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbebas dari tuduhan tersebut.
Ibnu Katsir menambahkan, pernyataan dalam ayat tersebut merupakan pensucian diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari segala bentuk khianat dalam penunaian amanah, pembagian rampasan perang, maupun dalam urusan lainnya. [7] Hal itu, karena berkhianat dalam urusan apapun merupakan perbuatan dosa besar. Semua nabi Allah ma’shum (terjaga) dari perbuatan seperti itu.
Mengenai besarnya dosa perbuatan ini, dapat kita pahami dari ancaman yang terdapat dalam ayat di atas, yaitu ketika Allah mengatakan : “Barangsiapa yang berkhianat (dalam urusan rampasan perang itu), maka pada hari Kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu…”
Ibnu Katsir mengatakan, “Di dalamnya terdapat ancaman yang amat keras” [8]
Selain itu, perbuatan korupsi (ghulul) ini termasuk dalam kategori memakan harta manusia dengan cara yang batil yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya.
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui” [Al-Baqarah : 188]
Juga firman-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil..’ [An-Nisa : 29]
Adapun larangan berbuat ghulul (korupsi) yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka hadits-hadits yang menunjukkan larangan ini sangat banyak, diantaranya hadits dari Adiy bin Amirah Radhiyallahu ‘anhu dan hadits Buraidah Radhiyallahu ‘anhu diatas.
PINTU-PINTU KORUPSI
Peluang melakukan korupsi ada di setiap tempat, pekerjaan ataupun tugas, terutama yang diistilahkan dengan tempat-tempat “basah”. Untuk itu, setiap muslim harus selalu berhati-hati, manakala mendapatkan tugas-tugas. Dengan mengetahui pintu-pintu ini, semoga kita selalu waspada dan tidak tergoda, sehingga nantinya mampu menjaga amanah yang menjadi tanggung jawab kita.
Berikut adalah di antara pintu-pintu korupsi.
[1]. Saat pengumpulan harta rampasan perang, sebelum harta tersebut dibagikan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan.
“Ada seorang nabi berperang, lalu ia berkata kepada kaumnya : “Tidak boleh mengikutiku (berperang) seorang yang telah menikahi wanita, sementara ia ingin menggaulinya, dan ia belum melakukannya ; tidak pula seseorang yang telah membangun rumah, sementara ia belum memasang atapnya ; tidak pula seseorang yang telah membeli kambing atau unta betina yang sedang bunting, sementara ia menunggu (mengharapkan) peranakannya”. Lalu nabi itu berperang dan ketika sudah dekat negeri (yang akan diperangi) tiba atau hampir tiba shalat Ashar, ia berkata kepada matahari : “Sesungguhnya kamu diperintah, dan aku pun diperintah. Ya Allah, tahanlah matahari ini untuk kami”, maka tertahanlah matahari itu hingga Allah membukakan kemenangan baginya. Lalu ia mengumpulkan harta rampasan perang. Kemudian datang api untuk melahapnya, tetapi api tersebut tidak dapat melahapnya. Dia (nabi itu) pun berseru (kepada kaumnya) : “Sesungguhnya di antara kalian ada (yang berbuat) ghulul (mengambil harta rampasan perang secara diam-diam). Maka, hendaklah ada satu orang dari setiap kabilah bersumpah (berba’iat) kepadaku”, kemudian ada tangan seseorang menempel ke tangannya (berba’iat kepada nabi itu), lalu ia (nabi itu) berkata, “Di antara kalian ada (yang berbuat) ghulul, maka hendaklah kabilahmu bersumpah (berba’iat) kepadaku”, kemudian ada tangan dari dua atau tiga orang menempel ke tangannya (berba’iat kepada nabi itu), lalu ia (nabi itu) berkata, “Di antara kalian ada (yang berbuat) ghulul”, maka mereka datang membawa emas sebesar kepala sapi, kemudian mereka meletakkannya, lalu datanglah api dan melahapnya. Kemudian Allah menghalalkan harta rampasan perang bagi kita (karena) Allah melihat kelemahan kita” [9]
[2]. Ketika pengumpulan zakat maal (harta).
Seseorang yang diberi tugas mengumpulkan zakat maal oleh seorang pemimpin negeri, jika tidak jujur, sangat mungkin ia mengambil sesuatu dari hasil (zakat maal) yang telah dikumpulkannya, dan tidak menyerahkannya kepada pemimpin yang menugaskannya. Atau dia mengaku yang dia ambil adalah sesuatu yang dihadiahkan kepadanya. Peristiwa semacam ini pernah terjadi pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau memperingatkan dengan keras kepada petugas yang mendapat amanah mengumpulkan zakat maal tersebut dengan mengatakan.
“Tidaklah kamu duduk saja di rumah bapak-ibumu, lalu lihatlah, apakah kamu akan diberi hadiah (oleh orang lain) atau tidak?”
Kemudian pada malam harinya selepas shalat Isya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berceramah (untuk memperingatkan perbuatan ghulul kepada khalayak). Di antara isi penjelasan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan.
“(Maka) Demi (Allah), yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Tidaklah seseorang dari kalian mengambil (korupsi) sesuatu daripadanya (harta zakat), melainkan dia akan datang pada hari Kiamat membawanya di lehernya. Jika (yang dia ambil) seekor unta, maka (unta itu) bersuara. Jika (yang dia ambil) seekor sapi, maka (sapi itupun) bersuara. Atau jika (yang dia ambil) seekor kambing, maka (kambing itu pun) bersuara…” [10]
[3]. Hadiah untuk petugas, dengan tanpa sepengetahuan dan izin pemimpin atau yang menugaskannya.
Dalam hal ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda.
“Hadiah untuk para petugas adalah ghulul” [11]
[4]. Setiap tugas apapun, terutama yang berurusan dengan harta, seperti seorang yang mendapat amanah memegang perbendaharaan negara, penjaga baitul maal atau yang lainnya, terdapat peluang bagi seseorang yang berniat buruk untuk melakukan ghulul (korupsi), padahal dia sudah memperoleh upah yang telah ditetapkan untuknya. Telah disebutkan dalam hadits yang telah lalu, yaitu sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Barangsiapa yang kami tugaskan dengan suatu pekerjaan, lalu kami tetapkan imbalan (gaji) untuknya, maka apa yang dia ambil di luar itu adalah harta ghulul (korupsi)’ [12]
BAHAYA PERBUATAN GHULUL (KORUPSI)
Tidaklah Allah melarang sesuatu, melainkan dibalik itu terkandung keburukan dan mudharat (bahaya) bagi pelakunya. Begitu pula dengan perbuatan korupsi (ghulul), tidak luput dari keburukan dan mudharat tersebut. Di antaranya.
[1]. Pelaku ghulul (korupsi) akan dibelenggu, atau ia akan membawa hasil korupsinya pada hari Kiamat, sebagaimana ditunjukkan dalam ayat ke -161 surat Ali-Imran dan hadits Adiy bin Amirah Radhiyallahu ‘anhu di atas. Dan dalam hadits Abu Humaid As-Sa’idi Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Demi (Allah), yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah seseorang mengambil sesuatu daripadanya (harta zakat), melainkan dia akan datang pada hari Kiamat membawanya di lehernya. Jika (yang dia ambil) seekor unta, maka (unta itu) bersuara. Jika (hang dia ambil) seekor sapi, maka (sapi itupun) bersuara. Atau jika (yang dia ambil) seekor kambing, maka (kambing itu pun) bersuara…” [13]
[2]. Perbuatan korupsi menjadi penyebab kehinaan dan siksa api neraka pada hari Kiamat.
Dalam hadits Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“ …(karena) sesungguhnya ghulul (korupsi) itu adalah kehinaan, aib dan api neraka bagi pelakunya” [14]
[3]. Orang yang mati dalam keadaan membawa harta ghulul (korupsi), ia tidak mendapat jaminan atau terhalang masuk surga. Hal itu dapat dipahami dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Barangsiapa berpisah ruh dari jasadnya (mati) dalam keadaan terbebas dari tiga perkara, maka ia (dijamin) masuk surga. Yaitu kesombongan, ghulul (korupsi) dan hutang” [15]
[4]. Allah tidak menerima shadaqah seseorang dari harta ghulul (korupsi), sebagaimana dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Shalat tidak akan diterima tanpa bersuci, dan shadaqah tidak diterima dari harta ghulul (korupsi)” [16]
[5]. Harta hasil korupsi adalah haram, sehingga ia menjadi salah satu penyebab yang dapat menghalangi terkabulnya do’a, sebagaimana dipahami dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali dari yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Allah perintahkan kepada para rasul. Allah berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”. Dia (Allah) juga berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari yang Kami rizkikan kepada kamu”, kemudian beliau (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan seseorang yang lama bersafar, berpkaian kusut dan berdebu. Dia menengadahkan tangannya ke langit (seraya berdo’a) : “Ya Rabb… ya Rabb…” tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dirinya dipenuhi dengan sesuatu yang haram. Maka, bagaimana do’anya akan dikabulkan?” [17]
Demikian yang kami tuliskan untuk para pembaca seputar masalah korupsi. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan kita dari segala keburukan yang lahir maupun tersembunyi. Dan semoga uruaian singkat ini bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab.
[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun X/1427H/2006M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Almat Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183. telp. 0271-5891016]
__________
Footnotes
[1]. Lihat Tahdzibul Kamal II/924 –copi manuskrip oleh Penerbit Daarul Ma’mun Lit Turats, Damaskus dan didistribusikan oleh Maktabul Ghuraba, Madinah. Lihat juga Taqributh Tahdzib, urutan no. 4544
[2]. Lisanul Arab, 11/499
[3]. Sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu tentang kisah seorang nabi (sebelum Nabi Muhamamd Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dengan umatnya ketika mereka memperoleh rampasan perang. Kemudian di antara mereka ada yang mencuri harta rampasan perang tersebut, hingga Allah mengirimkan api dan melahap semua harta rampasan perang tersebut, dan Allah mengharamkannya untuk umat sebelum umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Muttafaqun alaihi. Al-Bukhari dalam kitab Fardhul Khumus, bab Qaulun Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Uhillat), hadits no. 3124, dan Muslim dalam kitab Al-Jihad was Sair. Bab Tahlili Ghana-im Li Hadzihil Ummati Khashshatan, hadits no. 3287)
[4]. Lihat An-Nihayah Fi Gharibil Hadits, 3/380
[5]. HR Abu Dawud dalam Sunan-nya di kitab Al-Kharaj wal Imarah wal Fa’I, bab Fi Arzaqul Ummal, hadits no. 2943 dan dishahikan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud dan Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 6023
[6]. Nailul Authar, 4/233
[7]. Tafsir Ibnu Katsir 1/398
[8]. Ibid
[9]. HR Al-Bukhari dalam kitab Fardhul Khumus, bab Qaulun Nabiyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Uhillat), hadits no. 3124 dan Muslim dalam kitab Al-Jihad was Sair, bab Tahlilil Ghana-im Li Hadzihil Ummati Khashshah, hadits no. 3287
[10]. HR Al-Bukhari dalam kitab Al-Aiman wan Nudzur, bab Kaifa Kaanat Yamiinun Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hadits no. 6636 dan lainnya dengan lafazh yang berdekatan, serta Muslim dalam kitab Al-Imarah, bab Tahrim Hadayat Ummal, hadits no. 3413 dan 3414 denan lafazh yang serupa, dan ada sedikit perbedaan.
[11]. HR Ahmad, no. 23090 dan sihahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil hadits no. 2622
[12]. HR Abu Dawud dalam Sunan-nya di kitab Al-Kharaj wal Imarah wal Fa’I, bab Fi Arzaqul Ummal, hadits no. 2943 dan dishahikan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud dan Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 6023
[13]. HR Al-Bukhari dalam kitab Al-Hibab wa Fadhluha wat Tahridhu Alaiha, bab Man Lam Yaqbalil Hadiyata Li Illatin, hadits no. 2597 dan Muslim (dengan lafazh serupa) dalam kitab Al-Imarah, bab Tahrim Hadayal Ummal, hadits no. 3413
[14]. HR Ibnu Majah dalam kitab Al-Jihad, bab Al-Ghulul, hadits no. 2850, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah dan Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 7869
[15]. HR Ahmad, no. 21291, At-Tirmidzi no. 1572, An-Nasa-I dan Ibnu Majah
[16]. HR Muslim dalam kitab Thaharah, bab Wujubuth Thaharah Lis Shalati, hadits no. 329, dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, dan diriwayatkan pula oleh yang lain dari Ibnu Umar dan Usamah bin Umair Al-Hudzali Radhiyallahu ‘anhu
[17]. HR Muslim dalam kitab Az-Zakat, bab Qabulush Shadaqati minal Kasbit Thayyibi wa Tarbiyatuha, hadits no. 1686
sumber asli : http://www.almanhaj.or.id
ISLAM>> Detik-detik kematian Rasulullah
Detik-detik kematian Rasulullah dan Permintaan Terakhir Beliau.
Segala puji tiada lelahnya dan tiada kenikmatan yang
melebihi memuji kesempurnaan Allah swt, yang menciptakan manusia dalam
kegelapan yang berlapis-lapis, dari dulu hingga Hari ini jika manusia ingin
membangun suatu tempat atau benda maka tidak luput dari penggunaan cahaya untuk
menerangi kinerja pembuatan benda tersebut. Bahkan untuk bangunan yang
tertinggi dan tercanggih sekalipun tidak mungkin tercipta tanpa adanya cahaya.
Tapi Allah swt menciptakan manusia dan mahluk lainnya tanpa berhajat kepada cahaya. Manusia diciptakan dalam kegelapan rahim tanpa bergesar sedikitpun organ-organ tubuh manusia. Tidak pernah kita temukan manusia terlahir dengan kaki di kepala dan mata di paha ataupun tempat lainnya. semua terletak pada tempatnya.
bahkan organ dalam manusia pun juga tercipta sempurna pada tempatnya. Usus ditempatnya, limpa ditempatnya dan juga semua organ-organ lainnya.
Segala sesuatu yang bergerak ataupun yang diam adalah atas izin dan kehendak Allah swt, daun yang jatuhpun atas izin dan kehendak Allah swt, bahkan sebiji pasir yang berada dalam kedalaman lautan yang paling dalam sekalipun bergerak ataupun diamnya atas izin dan kehendak Allah.
Mahluk Allah seluruhnya berjumlah kurang lebih 18.000 mahluk. anggaplah dalam sehari saja mahluk Allah melahirkan satu mahluk maka 18.000 x 18.000 Allah hanya dalam sehari semalam menciptakan 32.400.000 mahluk."Dialah Allah yang tiada mengantuk lagi mengurus hambaNya".
Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah saw dan ahli keluarga beliau serta para sahabat r.anhum. Rasulullah sebagai penutup risalah kenabiaan, Nabi yang kita cinta walaupun belum pernah kita melihatnya tapi senantiasa kita rasakan kehadirannya dan merindukan perjumpaan dengannya.
Dikisahkan pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku".
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. syarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah
dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma
yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru
mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,"
kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai.
Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah? " tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu".
"Semua pintu surga terbuka lebar menanti kedatanganmu" kata Jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi.
"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam
dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku". Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.
KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD SAW
(Khutbah ini disampaikan pada 9 Dzulhijjah 10 H dilembah Uranah,arafah)
"Ya saudara-saudaraku, perhatikan apa yang akan aku sampaikan, aku
tidak tahu apakah tahun depan aku masih berada diantara kalian.
Karenanya denganrkanlah baik2 apa yang kukatakan ini dan sampaikan kepada mereka yang tidak dapat hadir saat ini".
"Ya saudara-saudaraku, seperti kita ketahui, bulan ini hari ini dan kota ini adalah suci, karenanya pandanglah kehidupan dan milik setiap orangMuslim sebagai kepercayaan yang suci".
"Kembalikanlah barang barang yang dipercayakan kepadamu kepada pemilik yang sebenarnya".
"Jangan kau lukai orang lain sebagaimana orang lain tidak melukaimu".
"Ingatlah bahwa kamu akan bertemu dengan Allah SWT dan Dia akan memperhitungkan amalanmu dengan sebenar-benarnya".
"Allah SWT telah merlarangmu memungut riba , karenanya mulai saat ini dan untuk seterusnya kewajiban membayar riba dihapuskan, waspadalah terhadap Syaitan demi keselamatan Agamamu. Dia/Syetan telah kehilangan harapannya untuk membawa kalian pada kesesatan yang nyata tapi waspadalah agar tidak terjebak pada tipuan halusnya".
"Ya saudara-saudaraku, adalah benar kamu mempunya hak tertentu
terhadap istri-istrimu, tapi mereka juga mempunyai hak atas dirimu. Apabila mereka mematuhi hakmu maka mereka memperoleh haknya untuk
mendapatkan makanan dan pakaian secara layak. Perlakukanlah istri-istrimu dengan baik dan bersikap manis terhadap mereka, karena mereka adalah pendampingmu dan penolongmu yang setia".
"Dan adalah hakmu untuk melarang mereka berteman dengan orang-orang yang tidak kamu sukai, dan juga terlarang melakukan Perzinahan".
"Ya saudara-saudaraku, dengarkanlah baik-baik, SEMBAHLAH ALLAH, SHALAT lima waktu dalam sehari, laksanakan PUASA selama bulan Ramadhan, dan tunaikanlah ZAKAT, laksanakan IBADAH HAJI bila mampu Ketahuilah bahwa sesama Muslim adalah bersaudara, Kamu semua adalah sederajat".
"Tidak ada perbedaan satu terhadap yang lain KECUALI KETAQWAAN DAN AMALAN SHALIH. Karena itu berhati-hatilah jangan menyimpang dari jalan kebenaram setelah kepergianku nanti".
"Ya saudara-saudaraku, tidak akan ada Nabi dan Rasul sesudahku dan tidak akan ada agama lain yang lahir karenanya simaklah baik-baik ya Saudaraku, dan pahamilah kata-kata yang kusampaiakn kepadamu bahwa AKU MENINGGALKAN 2 PUSAKA, AL'QURAN DAN contoh-contohku sebagai AS-SUNNAH, DAN BILA KALIAN MENGIKUTINYA TIDAK MUNGKIN AKAN TERSESAT".
"SIAPA YANG MENDENGARKAN PERKATAANKU INI WAJIB MENYAMPAIKANNYA KEPADA YANG LAIN DAN SETERUSNYA, dan mungkin yang terakhir memahami kata-kataku ini bisa lebih baik dari yang langsung mendengarkan, Demi Allah aku bersaksi, bahwa aku telah menyampaikan ajaran-Mu kepada umat-MU YA ALLAH".
Alhamdulillah semoga dengan asbab kisah ini kita semakin meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan RasulNya,
Bukti cinta Rasulullah hingga detik-detik terakhir beliau kepada kita semua yang tidak pantas untuk dicintai ini sungguh sangat menyakitkan apabila kita membalas dengan penghianatan.
Maka akhwat (wanita)ku seiman yang saya cintai, bersegeralah menutup aurat dengan sempurna, karena jangankan surga, aromanyapun tidak akan engkau cium apabila engkau tidak menutup auratnu.
dan buat ihwa (Laki-2)ku seiman yang saya cintai, segerakanlah sholat di mesjid apabila adzan telah dikumandangkan.
Buat saudaraku seiman yg saya cintai, perkembangan akan jumlah anggota dalam group yang kita sama-sama belajar didalamnya ini sangatlah memperihatinkan, maka Insya Allah luangkanlah waktu kalian untuk mengundang saudara muslim kita yang lainnya agar kita bisa sama-sama belajar dalam group yang kita cintai ini.
Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan yang terdapat pada artikel ini datangnya dari kebodohan dan kekurangan dari ilmu saya pribadi.
..Subhanallah wabihamdi AsyaduAllahilaha Illallah Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wab arakatuh..
Tapi Allah swt menciptakan manusia dan mahluk lainnya tanpa berhajat kepada cahaya. Manusia diciptakan dalam kegelapan rahim tanpa bergesar sedikitpun organ-organ tubuh manusia. Tidak pernah kita temukan manusia terlahir dengan kaki di kepala dan mata di paha ataupun tempat lainnya. semua terletak pada tempatnya.
bahkan organ dalam manusia pun juga tercipta sempurna pada tempatnya. Usus ditempatnya, limpa ditempatnya dan juga semua organ-organ lainnya.
Segala sesuatu yang bergerak ataupun yang diam adalah atas izin dan kehendak Allah swt, daun yang jatuhpun atas izin dan kehendak Allah swt, bahkan sebiji pasir yang berada dalam kedalaman lautan yang paling dalam sekalipun bergerak ataupun diamnya atas izin dan kehendak Allah.
Mahluk Allah seluruhnya berjumlah kurang lebih 18.000 mahluk. anggaplah dalam sehari saja mahluk Allah melahirkan satu mahluk maka 18.000 x 18.000 Allah hanya dalam sehari semalam menciptakan 32.400.000 mahluk."Dialah Allah yang tiada mengantuk lagi mengurus hambaNya".
Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah saw dan ahli keluarga beliau serta para sahabat r.anhum. Rasulullah sebagai penutup risalah kenabiaan, Nabi yang kita cinta walaupun belum pernah kita melihatnya tapi senantiasa kita rasakan kehadirannya dan merindukan perjumpaan dengannya.
Dikisahkan pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku".
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. syarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah
dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma
yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru
mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,"
kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai.
Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah? " tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu".
"Semua pintu surga terbuka lebar menanti kedatanganmu" kata Jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi.
"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam
dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku". Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.
KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD SAW
(Khutbah ini disampaikan pada 9 Dzulhijjah 10 H dilembah Uranah,arafah)
"Ya saudara-saudaraku, perhatikan apa yang akan aku sampaikan, aku
tidak tahu apakah tahun depan aku masih berada diantara kalian.
Karenanya denganrkanlah baik2 apa yang kukatakan ini dan sampaikan kepada mereka yang tidak dapat hadir saat ini".
"Ya saudara-saudaraku, seperti kita ketahui, bulan ini hari ini dan kota ini adalah suci, karenanya pandanglah kehidupan dan milik setiap orangMuslim sebagai kepercayaan yang suci".
"Kembalikanlah barang barang yang dipercayakan kepadamu kepada pemilik yang sebenarnya".
"Jangan kau lukai orang lain sebagaimana orang lain tidak melukaimu".
"Ingatlah bahwa kamu akan bertemu dengan Allah SWT dan Dia akan memperhitungkan amalanmu dengan sebenar-benarnya".
"Allah SWT telah merlarangmu memungut riba , karenanya mulai saat ini dan untuk seterusnya kewajiban membayar riba dihapuskan, waspadalah terhadap Syaitan demi keselamatan Agamamu. Dia/Syetan telah kehilangan harapannya untuk membawa kalian pada kesesatan yang nyata tapi waspadalah agar tidak terjebak pada tipuan halusnya".
"Ya saudara-saudaraku, adalah benar kamu mempunya hak tertentu
terhadap istri-istrimu, tapi mereka juga mempunyai hak atas dirimu. Apabila mereka mematuhi hakmu maka mereka memperoleh haknya untuk
mendapatkan makanan dan pakaian secara layak. Perlakukanlah istri-istrimu dengan baik dan bersikap manis terhadap mereka, karena mereka adalah pendampingmu dan penolongmu yang setia".
"Dan adalah hakmu untuk melarang mereka berteman dengan orang-orang yang tidak kamu sukai, dan juga terlarang melakukan Perzinahan".
"Ya saudara-saudaraku, dengarkanlah baik-baik, SEMBAHLAH ALLAH, SHALAT lima waktu dalam sehari, laksanakan PUASA selama bulan Ramadhan, dan tunaikanlah ZAKAT, laksanakan IBADAH HAJI bila mampu Ketahuilah bahwa sesama Muslim adalah bersaudara, Kamu semua adalah sederajat".
"Tidak ada perbedaan satu terhadap yang lain KECUALI KETAQWAAN DAN AMALAN SHALIH. Karena itu berhati-hatilah jangan menyimpang dari jalan kebenaram setelah kepergianku nanti".
"Ya saudara-saudaraku, tidak akan ada Nabi dan Rasul sesudahku dan tidak akan ada agama lain yang lahir karenanya simaklah baik-baik ya Saudaraku, dan pahamilah kata-kata yang kusampaiakn kepadamu bahwa AKU MENINGGALKAN 2 PUSAKA, AL'QURAN DAN contoh-contohku sebagai AS-SUNNAH, DAN BILA KALIAN MENGIKUTINYA TIDAK MUNGKIN AKAN TERSESAT".
"SIAPA YANG MENDENGARKAN PERKATAANKU INI WAJIB MENYAMPAIKANNYA KEPADA YANG LAIN DAN SETERUSNYA, dan mungkin yang terakhir memahami kata-kataku ini bisa lebih baik dari yang langsung mendengarkan, Demi Allah aku bersaksi, bahwa aku telah menyampaikan ajaran-Mu kepada umat-MU YA ALLAH".
Alhamdulillah semoga dengan asbab kisah ini kita semakin meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan RasulNya,
Bukti cinta Rasulullah hingga detik-detik terakhir beliau kepada kita semua yang tidak pantas untuk dicintai ini sungguh sangat menyakitkan apabila kita membalas dengan penghianatan.
Maka akhwat (wanita)ku seiman yang saya cintai, bersegeralah menutup aurat dengan sempurna, karena jangankan surga, aromanyapun tidak akan engkau cium apabila engkau tidak menutup auratnu.
dan buat ihwa (Laki-2)ku seiman yang saya cintai, segerakanlah sholat di mesjid apabila adzan telah dikumandangkan.
Buat saudaraku seiman yg saya cintai, perkembangan akan jumlah anggota dalam group yang kita sama-sama belajar didalamnya ini sangatlah memperihatinkan, maka Insya Allah luangkanlah waktu kalian untuk mengundang saudara muslim kita yang lainnya agar kita bisa sama-sama belajar dalam group yang kita cintai ini.
Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan yang terdapat pada artikel ini datangnya dari kebodohan dan kekurangan dari ilmu saya pribadi.
..Subhanallah wabihamdi AsyaduAllahilaha Illallah Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wab arakatuh..
Sabtu, 07 Juli 2012
JAKARTA BARU>> FAKTA KINERJA JOKOWI
Ayo Warga Jakarta!! PiLih Cagub yang TERBUKTI KERJA, TERBUKTI TOTALITAS, TERBUKTI PRO-RAKYAT, TERBUKTI BUKAN SEKEDAR JANJI..
Jgn Latah Pilih Cagub.. Kenali, Pahami, dan Pilih!!
seHari untuk PemiLu, untuk 5Tahun yang menentukan Jakarta Kita..
BUat Jakarta menjadi JAKARTA BARU..Yang Damai, B'Karakter, Modern, Religius, dan menjadi Kota yang dCintai..
No. 3 Untuk Jakarta Baru.. JOKOWI-BASUKI...
FAKTA JOKOWI:
1. Selama menjadi walikota Solo, dua kali masa jabatan Jokowi tak mau ambil gajinya, -Ia sudah bersumpah, kerja di Solo adalah kerja politik, kerja derma baktinya untuk negara, ia sudah cukup kaya untuk dirinya sendiri, ia hanya ingin membereskan tata pemerintahan kota, untuk menjadi contoh pemerintahan kota yang bersih, jujur dan memanusiakan manusia.
*Kapan Lg Punya Gubernur yang ngga sibuk ngurus baLik Modal?? ngga saLah totalitas'a membuat SoLo menjadi nominasi 7 wonderfull cities..
2.Selama menjadi Walikota Solo ia tidak memanfaatkan fasilitas dinas dari pemerintah seperti mobil dinas cukup yang dipakai walikota sebelumnya,,
* tak mau petentang petenteng kayak pejabat lainnya naik mobil dijaga voorijder dan pake bendera segala, bikin macet jalanan. Dalam ruang kota ia berkedudukan sama dengan warga lainnya tak ada yang lebih, ia hanya mengurusi kota bukan menjadikan dirinya sebagai Raja yang harus dilayani. Kalo ke Jakarta ia cuman naek taksi. Baginya anggaran negara harus kembali ke rakyat dalam kondisi utuh, tak layak pejabat senang-senang rakyat sengsara.
3. Solo menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang pedagang kaki lima-nya tidak digebukin, tidak digusur malah dihormati sebagai bagian warga kota dan diberikan tempat berdagang.
*INI FAKTA! bahkan agar satPP ngga mnyeramkan, Jokowi pakaikan pakaian adat untuk SatPP. kota yang juga satu-satunya dmn pedagang mngemas sendiri dagangan'a dan mw pindah tempatkan.. amazing.. :)
4. Penataan Pedagang Kaki Lima, Manajemen ruang PKL dan modernisasi Pasar Tradisional menjadi contoh di Asia Pasifik dalam UCLG (United Cities and Local Government). Bahkan UCLG menjadikan Solo sebagai training center-nya se Asia Pasifik, Kota Solo dijadikan ukuran keberhasilan kota-kota di seluruh kawasan Asia Pasifik.
*Bahkan mengungguli Jakarta yg nonabane'a ibu kota indonesia.. Tp penataan'a cuma skedara usir bongkar az..
5.Setiap hari Jokowi turun ke lapangan, melihat dan mendengar apa yang dibicarakan warganya, ia melihat seluruh kotanya, mengetahui sela-sela kotanya, ia mempelajari anatomi persoalan masyarakat setelah tau, ia bertindak cepat dan membereskan permasalahan.
*Hanya skitar 2-3Jam saja Jokowi ngadem di dingin'a AC Kantor'a.. selebih'a diLuar.. peninjauan Langsung ke Rakyat.. bahkan Salud'a Jokowi tidak ribet cz ngga perlutuh arjudan dan sePaket Pengawal.. cz Rakyat sayang Jokowi dan mereka lah pengawal Jokowi.. Pemimpin Peduli rakyat, rakyat akan sayang dan melindungi Pemimpin'a..
So,, ayo Pilih No.3.. JOKOWI-BASUKI.. Untuk JAKARTA BARU..
Now Or Never.. Jangan Biar kan Jakarta selalu menjadi kota yang dBenci.. ini Ibu Kota indonesia jadikan Jakarta Kota yang dsegani dan diCintai... :D :)
Jgn Latah Pilih Cagub.. Kenali, Pahami, dan Pilih!!
seHari untuk PemiLu, untuk 5Tahun yang menentukan Jakarta Kita..
BUat Jakarta menjadi JAKARTA BARU..Yang Damai, B'Karakter, Modern, Religius, dan menjadi Kota yang dCintai..
No. 3 Untuk Jakarta Baru.. JOKOWI-BASUKI...
FAKTA JOKOWI:
1. Selama menjadi walikota Solo, dua kali masa jabatan Jokowi tak mau ambil gajinya, -Ia sudah bersumpah, kerja di Solo adalah kerja politik, kerja derma baktinya untuk negara, ia sudah cukup kaya untuk dirinya sendiri, ia hanya ingin membereskan tata pemerintahan kota, untuk menjadi contoh pemerintahan kota yang bersih, jujur dan memanusiakan manusia.
*Kapan Lg Punya Gubernur yang ngga sibuk ngurus baLik Modal?? ngga saLah totalitas'a membuat SoLo menjadi nominasi 7 wonderfull cities..
2.Selama menjadi Walikota Solo ia tidak memanfaatkan fasilitas dinas dari pemerintah seperti mobil dinas cukup yang dipakai walikota sebelumnya,,
* tak mau petentang petenteng kayak pejabat lainnya naik mobil dijaga voorijder dan pake bendera segala, bikin macet jalanan. Dalam ruang kota ia berkedudukan sama dengan warga lainnya tak ada yang lebih, ia hanya mengurusi kota bukan menjadikan dirinya sebagai Raja yang harus dilayani. Kalo ke Jakarta ia cuman naek taksi. Baginya anggaran negara harus kembali ke rakyat dalam kondisi utuh, tak layak pejabat senang-senang rakyat sengsara.
3. Solo menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang pedagang kaki lima-nya tidak digebukin, tidak digusur malah dihormati sebagai bagian warga kota dan diberikan tempat berdagang.
*INI FAKTA! bahkan agar satPP ngga mnyeramkan, Jokowi pakaikan pakaian adat untuk SatPP. kota yang juga satu-satunya dmn pedagang mngemas sendiri dagangan'a dan mw pindah tempatkan.. amazing.. :)
4. Penataan Pedagang Kaki Lima, Manajemen ruang PKL dan modernisasi Pasar Tradisional menjadi contoh di Asia Pasifik dalam UCLG (United Cities and Local Government). Bahkan UCLG menjadikan Solo sebagai training center-nya se Asia Pasifik, Kota Solo dijadikan ukuran keberhasilan kota-kota di seluruh kawasan Asia Pasifik.
*Bahkan mengungguli Jakarta yg nonabane'a ibu kota indonesia.. Tp penataan'a cuma skedara usir bongkar az..
5.Setiap hari Jokowi turun ke lapangan, melihat dan mendengar apa yang dibicarakan warganya, ia melihat seluruh kotanya, mengetahui sela-sela kotanya, ia mempelajari anatomi persoalan masyarakat setelah tau, ia bertindak cepat dan membereskan permasalahan.
*Hanya skitar 2-3Jam saja Jokowi ngadem di dingin'a AC Kantor'a.. selebih'a diLuar.. peninjauan Langsung ke Rakyat.. bahkan Salud'a Jokowi tidak ribet cz ngga perlutuh arjudan dan sePaket Pengawal.. cz Rakyat sayang Jokowi dan mereka lah pengawal Jokowi.. Pemimpin Peduli rakyat, rakyat akan sayang dan melindungi Pemimpin'a..
So,, ayo Pilih No.3.. JOKOWI-BASUKI.. Untuk JAKARTA BARU..
Now Or Never.. Jangan Biar kan Jakarta selalu menjadi kota yang dBenci.. ini Ibu Kota indonesia jadikan Jakarta Kota yang dsegani dan diCintai... :D :)
Sabtu, 30 Juni 2012
ISLAM>> Tim Inggris Ungkap Kekejaman Israel terhadap Anak-Anak Palestina
Tim Inggris Ungkap Kekejaman Israel terhadap Anak-Anak Palestina: Sebuah tim yang terdiri dari praktisi hukum di Inggris membuat laporan tentang perlakuan rezim zionis Israel terhadap anak-anak Palestina.
Tim ...
Tim ...
Kamis, 28 Juni 2012
ISLAM>> MISI RAHASIA DIKONSER LAGY GAGA..
Ya emang sih issue LG udah Lama ilang seperti iLang'a izin dy konser di negara Indonesia tercinta ini..
tp ya nama'a juga Artis,, terus konser untuk cari harta..
jd buat yg bLm tau Misi Rahasia di baLik Konser LG seLama ini dan konser yang akan datang.. iniLah Rahasia'a..
tp ya nama'a juga Artis,, terus konser untuk cari harta..
jd buat yg bLm tau Misi Rahasia di baLik Konser LG seLama ini dan konser yang akan datang.. iniLah Rahasia'a..
Yang seLama ini Marah dan keseL sampai2 MUI, FPI dan mereka yang Menolak LG sampai di Ejek dan dkecam.. nih baca duLu SAMPAI AKHIR,,, jgn setengah2.. ntar otak Anda juga setengah2.. Rawan dmasukin setan tuh yang setengah2.. Baca FuLL agar kita tau iLmu 'a dan sadar kenapa LG harus dToLak!!
JAKARTA (salam-online.com): Sejumlah
kalangan, khususnya ormas-ormas Islam, menolak konser Lady Gaga yang
direncanakan pada 3 Juni 2012. Umumnya alasan penolakan berkisar dari
kostum dan tampilan yang vulgar dan lirik-lirik lagunya yang melecehkan,
termasuk penghinaan atas ajaran Kristen. Karenanya di kalangan Kristen
pun muncul penolakan.
Lady Gaga tampil vulgar, seksi, dan tak sesuai
dengan adat ketimuran, alasan ini mudah ditepis. Mereka yang pro Lady
Gaga bisa mengatakan, yang namanya penyanyi dangdut tak kalah
seronoknya. Mereka bilang, lihat saja penampilan vulgar Trio Macan di
atas panggung, mengapa tidak dilarang?
Sekali lagi, memberi alasan
dari sudut kostum, tampilan dan liriknya yang melecehkan, itu menjadi
kurang kuat. Sebab, dari segi kostum dan tampilan, banyak penyanyi yang
tampil seksi di negeri ini tapi tak dilarang. Karenanya, menurut mereka,
Lady Gaga bisa tampil dengan syarat kostumnya yang sopan sesuai budaya
timur. Dalam hal lirik lagu yang dinilai melecehkan, pihak yang pro Gaga
bisa bilang, lagu-lagunya bisa dipilih dan dikompromikan.
Sejumlah
persyaratan itu pulalah yang coba dikompromikan oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mendukung konser Gaga itu. Yang
teranyar adalah Menkopolhukam Djoko Suyanto. Menteri yang satu ini
bahkan memberi angin dan mengisyaratkan konser Gaga masih mungkin
digelar dengan sejumlah kesepakatan yang harus disetujui masing-masing
pihak (detikcom, 19/5/2012).
Menurut Djoko, hal yang bisa
dikompromikan, misalnya kostum, koreografi, gerak penari dan lirik-lirik
lagunya. “Harus disepakati dan dikompromikan dengan pihak mereka, agar
tidak menampilkan yang vulgar,” kata Djoko.
Djoko mengaku sudah
meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk mengelola dan
mengkoordinasikan hal-hal di atas. “Yang terpenting kan dikelola antara
yang pro dan kontra, sehingga show-nya bisa jalan, tapi aspirasi yang
mengkhawatirkan penampilannya juga diwadahi,” imbuhnya. Jadi,
menurutnya, perlu dibuat kesepakatan antara pihak kepolisian,
penyelenggara dan pihak yang kontra. Wow, sepertinya ada indikasi konser
Gaga mau diizinkan?
***
Padahal yang diharapkan,
negara-lah yang mestinya turun melarang konser ‘mother monster’ yang
juga dijuluki ‘ratu setan’ ini, bukan malah kompromi mau mengizinkan.
Itu sama saja mau merusak generasi muda kita.
Nah, ini yang sangat
disesalkan. Oleh karena dari pihak umat Islam yang menolak hanya memberi
alasan sekadar kostum, tampilan dan lirik lagunya, maka alasan-alasan
ini pastilah mereka coba kompromikan agar konser tetap berlangsung.
Padahal ada alasan utama yang menyebabkan umat Islam menolak Lady Gaga.
Tapi sayangnya hal itu tak diungkapkan.
Dalam acara Indonesia
Lawyers Club di TVOne, Rabu malam (16/5/2012) tak satu pun kalangan yang
kontra mengungkapkan alasan utama penolakan. Alasan-alasan yang
dikemukakan masih di seputar tampilan, erotis, vulgar, yang tak cocok
dengan Islam.
Alasan-alasan di atas, betul. Tapi ada alasan utama
yang tak diungkap. Kemunculan Lady Gaga itu ada kaitannya dengan misi
Zionis Yahudi. Gaga, oleh Zionis Yahudi adalah salah satu icon baru di
bidang budaya dan entertain. Zionis, dengan organisasi bawah tanahnya
seperti freemasonry dan illuminati selalu menciptakan sosok-sosok baru
dari berbagai bidang untuk dijadikan idola yang kemudian menjerat
lawan-lawannya.
Menjelang akhir kekuasaan George W Bush, Amerika
mengalami krisis ekonomi yang cukup mengkhawatirkan. Kepercayaan
masyarakat dunia terhadap AS kian menurun. Bagi Zionis—yang sebenarnya
merupakan ‘boss’nya Amerika—untuk memulihkan kepercayaan dan kekaguman
dunia, maka negara yang disebut sebagai adidaya ini memerlukan sosok dan
icon baru. Karena itulah, munculnya Barack Obama—keturunan Yahudi
hitam—yang dianggap mampu menghipnotis dunia, menjadi pilihan dan
disupport Zionis. Dan, tak ada figur yang naik jadi presiden Amerika
tanpa dukungan Zionis Yahudi. Kehadiran Obama bisa dibilang mampu
mengembalikan kepercayaan dunia terhadap Amerika. Misi berhasil.
Itu
di bidang politik. Di bidang budaya, entertain (hiburan), Zinonis
Yahudi menghipnotis generasi muda—khususnya dari kalangan Islam—dengan
merusak moral dan akhlak mereka. Kehadiran Lady Gaga sarat dengan misi
dekedensi moral. Beberapa butir isi Protocolat Zionis jelas-jelas
menyebutkan penghancuran generasi muda itu.
Henry Ford, pendiri dan
pemilik perusahaan mobil Ford Amerika Serikat yang semula tak yakin
adanya konspirasi Zionis atas dunia, akhirnya menulis sebuah buku yang
membongkar program-program jahat itu. Dalam buku yang sempat dimusnahkan
Yahudi AS itu, Henry Ford–yang membongkar kebusukan lobi Yahudi,
menyimpulkan, untuk mencapai tujuannya kalangan Yahudi menggunakan
cara-cara yang sesuai karakter mereka, yakni: dominasi atau hancurkan!
Ford semula tidak begitu percaya keterlibatan Yahudi Internasional
dalam berbagai peperangan dan peristiwa besar di dunia. Ia melakukan
penyelidikan, menggali fakta-fakta, dan menyewa investigator.
Penyelidikan Ford ini kemudian dikenal sebagai Jewish Question. Dari
penyelidikan itu, Ford yakin tangan-tangan Yahudi Internasional bermain
dalam berbagai peristiwa dunia. Dan, menurutnya, tangan-tangan itu harus
dipatahkan.
***
Melalui Dearborn Independent, surat
kabar kecil yang dibelinya di Michigan, Ford menurunkan hasil
investigasinya yang membeberkan kebusukan Yahudi Internasional di
Amerika. Salah satu temuan Ford adalah Protocol Zionis. Dokumen ini
berisi strategi Yahudi Internasional menguasai dunia, politik
internasional, keuangan dan bisnis, media dan budaya.
Publikasi
terhadap Protokol Zionis tersebut menuai kecaman. Ford dianggap
Anti-Semit. Dokumen itu oleh kalangan Yahudi dinilai palsu. Ford tidak
ingin terjebak perdebatan asli atau palsu. Ia mengatakan, ”…dari apa
yang saya ketahui, semua yang terjadi sekarang ini di dunia, sesuai
dengan isi dokumen itu.”
Artikel-artikel di surat kabar Dearborn
Independent memicu kemarahan kalangan Yahudi. Mereka menuntut Ford minta
maaf. Bisnisnya dipersulit sampai mengalami krisis keuangan. Dalam
situasi sulit itu, Ford dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan mobil
secara misterius.
Pada 1977, artikel-artikel Ford itu dibukukan
dalam The International Jew. Buku ini sempat menjadi buku terlaris,
terjual lebih dari 10 juta copy. Kalangan Yahudi memborong buku ini,
membakarnya, merazia toko-toko buku, dan bahkan mencurinya di
perpustakaan untuk dimusnahkan.
Kini, Yahudi Internasional diyakini
tangannya telah merambah ke seluruh dunia, ke segala kalangan.
Pengaruhnya mendunia, mendominasi segala wacana. Pengikutnya pun
menyebar ke mana-mana, ke segala profesi dan strata sosial
kemasyarakatan. Pengikut, disadari maupun tidak disadari, pengikut
langsung ataupun tak langsung, bahkan sekadar menjadi fans pengidola
dari pengikut tak langsungnya.
Tangannya mengontrol segala
peristiwa. Termasuk tak terkecuali, rentetan peristiwa dalam rangka
agenda menghancurkan Palestina, dimana dunia Arab malahan hampir tidak
melakukan apa-apa. Mereka hanya menjadi penonton saja, saat Palestina
dihancurkan. Dan, kita yang di sini pun disibukkan dengan urusan politik
dan pertengkaran antar kita-kita, termasuk ‘berkelahi’ dalam hal
rencana konser Lady Gaga di sini—sementara sang Zionis dengan gerakan
bawah tanahnya bisa jadi sedang terkekeh-kekeh ‘menonton’ ribut-ribut
antara yang pro dan kontra Gaga.
***
Dalam agenda
penghancuran generasi muda, Indonesia adalah salah satu sasaran
utamanya. Kekayaan alam yang melimpah dan penduduknya yang mayoritas
Muslim, menjadikan negeri ini sebagai sasaran yang sangat menggiurkan
untuk dijadikan ‘mangsa’. Zionis tak perlu bangsa ini mengganti
keyakinannya di KTP, apalagi menjadi Yahudi. Terlebih lagi, bagi Zionis,
Yahudi sebagai bangsa pilihan, mustahil menjadikan orang non-Yahudi
menjadi Yahudi. Maka, adalah aneh ada komunitas yang menyebut dirinya
sebagai Komunitas Yahudi, padahal bukan Yahudi, dan Zionis Yahudi
sendiri tak suka orang non-Yahudi menyebut dirinya Yahudi, karena bagi
mereka Yahudi itu sebuah nama untuk bangsa pilihan. Tapi, mungkin pihak
Zionis membiarkan saja hal ini, karena mereka berkepentingan komunitas
yang menyebut dirinya dengan embel-embel Yahudi itu sebagai bagian untuk
melancarkan misi mereka.
Jadi, bagi Zionis, tak perlu berganti nama
dan keyakinan. Cukup pola pikir dan kelakuan non-Yahudi itu berubah.
Maka, dengan penetrasi budaya lewat sosok yang digandrungi, diidolai dan
digila-gilai, sehingga generasi ini meniru cara berpakaian sang idola
yang vulgar, itu merupakan langkah awal untuk menguasai dan
mengendalikan ‘korban’nya. Program ini sudah tertuang dalam protocolat
yang berisi 24 atau 25 butir kesepakatan, di antaranya:
“…Beberapa
sarana untuk mencapai tujuan adalah: Minuman keras, narkotika, perusakan
moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk
menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, Konspirasi
harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana
pencapaian tujuan tersebut.” Berikutnya:
“Pemuda harus dikuasai dan
menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan
penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.” (Ingat, Lady
Gaga adalah salah satu sosok yang sesat menyesatkan dengan ritual dan
kelakuannya yang aneh). Karena itu, kebebasan berekspresi menjadi
“senjata”, yang hakikatnya adalah untuk meliberalkan korban-korban
Zionis supaya tak terikat dengan ideologi dan keyakinan mereka. Maka,
paham liberal pun merasuki generasi ini, sebagaimana terdapat dalam satu
butir Protocolat:
“Paham Liberal harus kita sebarkan ke seluruh
dunia agar pengertian mengenai arti kebebasan itu benar-benar
menimbulkan dis-integrasi dan menghancurkan masyarakat non-Yahudi.”
Dalam konteks ini, jelas kehadiran Irshad Manji dan lainnya, misalnya,
tak berdiri sendiri. Tapi membawa misi.
***
Selanjutnya, “Kita harus berusaha agar opini umum tidak mengetahui
permasalahan sebenarnya. Kita harus menghambat semua yang mengetengahkan
buah pikiran yang benar. Hal itu bisa dilakukan dengan memuat berita
lain yang menarik di surat kabar. Agen-agen kita yang menangani sektor
penerbitan akan mampu mengumpulkan berita semacam itu. Pandangan
masyarakat harus kita alihkan kepada hiburan (dunia entertainment, pen),
seni (musik, pen) dan olah raga.”
Sebagaimana diketahui, Lady Gaga
adalah seorang penyanyi yang menjadi Robot organisasi rahasia Yahudi
Illuminati. Asesoris penampilan Gaga dalam setiap konsernya, secara
vulgar menonjolkan lambang Illuminati dan paganisme. Illuminati adalah
sebuah kelompok Zionis Yahudi yang memiliki hubungan erat dengan
Freemasonry, kelompok rahasia dan bawah tanah Zionis. Illuminati adalah
sekte Luciferian (iblis) yang memiliki arti Sang Pembawa Cahaya. Sekte
ini memiliki misi untuk menghancurkan umat Islam dan non-Yahudi melalui
ide pemikiran rusaknya.
Lady Gaga juga merupakan Ratu Iblis Liberal
Pemuja Setan. Dalam video klip lagu Alejandro digambarkan Gaga bersatu
dengan Tuhan kaum Nasrani (Yesus). Lalu dia menyalahkan Tuhan, karena
Tuhan tidak dapat memenuhi keperluan rohaninya. Akhirnya dia mengubah
diri dari biarawati menjadi paderi Luciferian (setan) yang dilambangkan
dengan tangan kanan menutup mata kirinya (menjadi bermata satu, lambang
Yahudi). Inilah yang diprotes kalangan Kristen. Perhatikan dalam
tampilan konser dan perilakunya, Gaga kerap menutup mata kirinya. Jadi,
bermata satu. Persis Dajjal. Itu melambangkan illuminati.
Tak hanya
itu, penyanyi haus sex ini juga penyebar Gaya Hidup gay, lesbian dan
Transgender. Salah satu lirik lagu Gaga “Born This Way” yakni : “..No
matter gay, straight, or lesbian, transgendered life… I’m on the right
track, baby I was born to survive.” (Tidak peduli gay, lurus, lesbian,
kehidupan transgender. Saya dijalur yang benar…).
Lady Gaga
merupakan Icon Pornoaksi dan Pornografi. Setiap kali aksi konsernya,
Lady Gaga tidak lepas dari sensasionalnya. Yakni menampakkan aurat dan
meliukkan tarian yang erotis. Tak berhenti sampai di situ. Gaga juga
mengajarkan kemusyrikan. Sebut misalnya, sebelum memulai konsernya, dia
mengadakan ritual pemujaan setan. Ini sebagai bagian dari upaya mencari
sensasi, menarik publik, menggila-gilai bahkan akhirnya mencontoh dan
mengikuti kelakuan Gaga itu.
Lady Gaga mendapat julukan “Ratu
Illuminati”, karena dia memang bagian dari organisasi bawah tanah Zionis
Yahudi itu. Illuminati adalah sebuah kelompok dalam Zionis Yahudi yang
memiliki hubungan erat dengan Freemasonry—kelompok rahasia dan bawah
tanah Zionis lainnya. Historisnya disebutkan ketika kelompok Illuminati
dikejar-kejar kelompok gereja di Eropa, adalah Freemasonry yang menjadi
tunggangan Illuminati untuk berlindung.
***
Jadi, jika
Freemasonry yang merupakan kelompok garis keras dan bawah tanah Zionis
Yahudi, maka Illuminati adalah organisasi lebih atas lagi. Lebih
rahasia. Penuh misteri. Sayangnya, banyak umat Islam yang tidak
menyadari. Karenanya, para tokoh Islam atau yang memahami tentang Zionis
Yahudi, sudah seharusnya dengan serius memberikan informasi tentang
bahaya Illuminati, Freemason, dan lainnya yang berhubungan dengan Zionis
Yahudi. Termasuk para pembawa misi kelompok-kelompok Zionis Yahudi ini.
Salah satunya adalah Lady Gaga.
Jelas sudah, Lady Gaga adalah sosok
yang membawa misi Zionis Yahudi. Dengan kata lain, Gaga adalah sosok
yang merusak pemikiran, otak dan akhlak generasi muda Islam, khususnya
melalui budaya. Bagi para pemerhati konspirasi dan Yahudi, juga nama
Lady Gaga sudah tidak asing sebagai artis penyembah ajaran musyrik
(pagan).
Seperti pernah dilansir Dailymail, salah satu pekerja di
Hotel Intercontinental, London menceritakan, bahwa penyanyi
kontroversial tersebut telah meninggalkan cairan mirip darah dalam
jumlah besar di bak mandi hotel. Semua staf hotel sangat yakin Gaga
telah mandi di sana, atau setidaknya menggunakan cairan itu untuk
mendandani kostumnya yang selalu super aneh di atas panggung. Sudah tak
mengherankan lagi, karena Lady Gaga memang terkenal sebagai boneka
illuminati yang memiliki ritual pagan sebagai keharusan.
Jadi,
kehadiran Gaga ini sarat dengan misi Zionis lewat gerakan Illuminatinya.
Lirik lagu yang melecehkan keyakinan tertentu seperti Kristen, kostum
dan tarian erotis, hanyalah bagian dari sarana untuk melancarkan misi
itu: merusak dan menyesatkan generasi muda, utamanya.
Jadi, sangat
aneh jika ada petinggi organisasi Islam bilang, mau bagaimana pun
kelakuan Lady Gaga, “Iman kami tetap tak terpengaruh.” Ini pernyataan
yang tak bertanggungjawab. Apakah tokoh umat yang ngomong seperti ini
tak memahami bahwa generasi muda perlu diselamatkan? Okelah Anda dan
para anggota dalam organisasi Anda tak terpengaruh dengan Gaga, tapi
apakah Anda tak terpikir dengan ribuan bahkan jutaan generasi yang tanpa
reserve ‘menggila-gilai’ sosok seperti Lady Gaga? Apalagi, Gaga adalah
bagian dari misi Zionis!
***
Karenanya, tulisan ini
bermaksud ingin mengingatkan kepada pemimpin dan tokoh umat, agar
menjelaskan alasan utama perihal penolakan Lady Gaga di ranah
ini.Ketahuilah, alasan vulgar, erotis, dan lainnya itu mudah dipatahkan,
karena dari para penyanyi di republik ini pun banyak yang tampil
erotis, vulgar dan mengumbar aurat. Tolong bantu umat untuk menyatakan
bahwa alasan utama penolakan Gaga adalah lebih dari itu: membawa misi
budaya yang merusak dan menghancurkan generasi muda dunia.
Kepada
Menkopolhukam, hal-hal seperti ini—apalagi mengandung misi Zionis,
sebagaimana disebut dalam Protocolat—tak bisa dikompromikan. Apa
jaminannya penampilan erotis, vulgar, umbar aurat, itu tak muncul, jika
sudah di atas panggung? Susah untuk mengatur-atur penampilan sosok yang
sudah membawa misi menghancurkan generasi untuk santun di atas panggung.
Yang dikhawatirkan, jika Gaga diizinkan konser di sini dengan
kesepakatan tak tampil vulgar, kemudian kenyataan di atas panggung
berbeda, lalu barisan yang kontra beraksi, kemudian terjadilah
pembubaran paksa, dan kerusuhan terjadi, inikah yang diinginkan?
Jangan gegabah. Persoalannya tak sekadar larangan tampil vulgar dan
erotis. Bukan itu. Ada alasan utama di balik penolakan itu. Andai
diizinkan, lalu yang kontra menganggap Gaga tampil erotis dan vulgar,
kemudian terjadi huru-hara, bisa jadi inilah yang diharapkan Zionis dan
kaki tangannya. Sebab, salah satu tujuan Zionis yang terdapat dalam
Protocolat adalah membuat sebuah negeri rusak citranya di mata dunia.
Jika terjadi tindak anarkis dan kerusuhan, citra Indonesia pun menjadi
buruk.
Tahukah Anda, yang namanya konflik, kerusuhan, pencitraan
yang buruk terhadap tokoh umat dan ormas Islam, pemunculan aliran
sesat—termasuk munculnya nabi-nabi palsu—dan lainnya, itu merupakan
bagian dari modus Zionis Yahudi untuk menguasai lawan-lawannya yang
non-Yahudi, terutama umat Islam.
Pendek kata, antara maslahat dan
mudharatnya jauh lebih besar mudaharatnya jika Gaga diizinkan tampil.
Terlalu besar konsekuensi yang harus kita tanggung. Itu belum lagi, dari
hasil penjualan tiket yang tergolong mahal, hanya untuk menghadirkan
dan menambah kocek Lady Gaga yang dengan gerakan bawah tanahnya justru
untuk menghancurkan kita?
Sadarkah kita, berapa persen dari hasil
pundi-pundi Lady Gaga disisihkan untuk membeli peluru yang kemudian
diarahkan untuk membunuh dan membantai saudara-saudara kita di
Palestina?
Sekali lagi, ini tak hanya urusan erotis, vulgar dan
umbar aurat, bukan cuma itu! Ini lebih dari itu, ada misi Zionis di
dalamnya. Gaga adalah bagian dari misi itu dengan organisasi rahasia
illuminatinya. Berlindung di bawah seni budaya dan kebebasan
bereskpresi, Illuminatinya Zionis, lewat Lady Gaga siap melumat-lumat
generasi muda ini. Sementara mereka yang rela berdesak-desakan membeli
tiket konsernya tidak sadar bahwa mereka tengah jadi intaian (mangsa)
Zionis–sekaligus sebagai ‘alat’ untuk melancarkan misi mereka.
ISLAM>> KOMPAK PLULARISME
“Di masyarakat yang plural ini, janganlah ada
pemaksaan kehendak. Biarlah setiap orang melakukan pilihannya sendiri, tanpa
paksaan. Sesuatu yang dipaksa itu pasti tidak baik. Nilai yang dianut setiap
orang berbeda, jadi jangan paksakan nilai yang kamu anut terhadap orang lain..
Jangan jadi tirani mayoritas..”
Sulit membantahnya kan?
Pertama-tama, saya tanya dulu: apakah sebagian besar
dari kita memang dengan sukarela masuk kerja jam 8 dan pulang jam 5 atau bahkan
lembur? Apakah memang kita yang memohon-mohon agar jatah cuti kita setahun
cukup dua minggu? Apa anda memang luar biasa ikhlas dengan jumlah gaji anda
sekarang? Jika tidak, kenapa anda tidak coba mengatakan kepada atasan anda
sekarang:”Maaf pak, sebenarnya saya menganut paham bahwa kerja itu hanya 3 jam
sehari, cuti 6 bulan dalam setahun, dengan gaji minimal 30 juta. Jadi, jangan
paksakan kehendak bapak..”
Apa anda dulu saat remaja belajar dengan sukarela,
ikhlas bin legowo?
Semua hukum dan undang-undang, apalagi dalam alam
demokrasi, pada prinsipnya, adalah pemaksaan kehendak, dari sebagian besar
masyarakat yang sepakat, kepada masyarakat lainnya yang tidak sepakat.
Memangnya semua orang setuju dengan UU tentang Narkotika? Atau UU tentang
Korupsi? Atau bahkan UU Pajak? Apa anda kira semua wajib pajak memang sudah
gatal setengah mati ingin membayar pajak sebesar itu? Lha kenapa kaum liberal
ga pernah menjerit-jerit di jalanan: “Jangan paksakan kehendak! Biarkan mereka
bayar pajak seikhlasnya..”
Jadi kenapa, saat ada penduduk di suatu daerah setuju
untuk memberlakukan perda anti prostitusi, perjudian dan miras, dengan hukuman
cambuk bagi pelakunya, kaum liberal tiba-tiba lantang berteriak “Itu melanggar
HAM!”. Anda kira memenjarakan orang itu tidak melanggar HAM nya untuk hidup
bebas merdeka? Dan kenapa, ketika RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi berusaha
disahkan, tiba-tiba saja prinsip demokrasi berdasar suara terbanyak dianggap
sebagai tirani mayoritas? Jika memang begitu, ga ada salahnya dong jika para
pecandu narkoba dan miras ramai-ramai naik xenia untuk demo di jalanan dan
berteriak “Jangan jadi tirani mayoritas! Kalian sudah melanggar HAM kami untuk
ajeb-ajeb sampai pagi..”.
Jika saja setiap undang-undang harus disepakati semua
orang dulu baru bisa disahkan, maka kita tidak akan pernah punya undang-undang
satu pun. Yang tidak boleh, adalah memaksa dengan kekerasan. Jika sudah banyak
yang setuju, dan memang UU itu demi kebaikan bersama (sama seperti kita dipaksa
belajar saat remaja), di mana salahnya?
“Orang-orang yang mencari kebenaran itu, seperti air.
Jika dihadang, ia berbelok. Dibendung, ia akan merembes. Bahkan jika dibendung
dengan menggunakan beton dalam bendungan raksasa, ia akan menguap.. Ia tidak
akan pernah lelah mencari jalannya…”
[ww.fimadani.com]
Langganan:
Postingan (Atom)