AKU

SELAMAT DATANG

Kamis, 24 Januari 2013

JAKARTA BARU>> 5 PENYEBAB BANJIR

http://www.merdeka.com/jakarta/kata-ahok-5-penyebab-banjir-ini-warisan-pemimpin-era-sebelumnya.html












Berikut ini 5 penyebab banjir Jakarta yang merupakan warisan pemimpin era sebelumnya:

1. Tidak mampu tangani sampah

Ahok menyebutkan, selama ini sampah di Jakarta tidak mampu ditangani dengan baik. Menurut dia, banyak pihak yang tidak mampu menangani sampah di sepanjang sungai. Pihak pengelola sampah lebih memilih satuan kubik dalam pengerjaan pembuangan sampah bila dibandingkan dengan jaminan kebersihan sungai dari sampah.

2. Sungai tak pernah dikeruk

"Lima tahun lebih gak pernah dikeruk di Jakarta. Padahal Belanda tiap tahun itu dikeruk, kan memang tidak sanggup semua, satu dua sungai dulu, nanti kalau lima tahun kan bisa juga 13 sungai. Yang jelas pak gubernur mau tindakan cepat ini," tandas Ahok di Balai Kota, Rabu (23/1).

3. Waduk Pluit dijarah warga

Salah satu kendala yang dialami Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap antisipasi pasca banjir di wilayah Pluit adalah relokasi warga. Tidak sedikit wilayah Pluit yang seharusnya dijadikan pengembangan waduk justru lahannya dijarah warga dan dijadikan sebagai tempat tinggal. 
 
4. Waduk susah dikeduk

Waduk-waduk di Jakarta dinilai tidak berfungsi secara maksimal di dalam menyimpan air dan menjadi salah satu penyebab meluasnya banjir di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau biasa disapa Ahok mengatakan pentingnya pengerukan waduk-waduk untuk menanggulangi banjir.

"Gak mungkin banjir kalau waduknya beres. Saya jamin kalau itu diurusin gak bakal banjir. Makanya itu saya harapkan itu diselesaikan," tegas Ahok.

Menurut Ahok, kedalaman waduk idealnya minimal 10 meter. Tetapi yang terjadi sekarang ini kedalaman waduk-waduk yang ada di Jakarta hanya 2 meter saja kedalamannya.

5. Billboard sembarangan

Ahok ditanya wartawan soal sedimen yang mendangkalkan Kanal Banjir Barat. Akibat pendangkalan, air meluap hingga menjebol tanggul di Jl Latuharhary.
Menurut Ahok, problem bertambah karena ternyata pihaknya tidak pernah diberitahu ada billboard besar di tanggul Kamal Banjir Barat. "Yang masalah adalah kita tidak diberitahu kalau ada billboard di atas, goyang dikit itu bisa roboh"," ujar Ahok.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar