http://www.merdeka.com/jakarta/kata-ahok-5-penyebab-banjir-ini-warisan-pemimpin-era-sebelumnya.html
Berikut ini 5 penyebab banjir Jakarta yang merupakan warisan pemimpin era sebelumnya:
1. Tidak mampu tangani sampah
Ahok
menyebutkan, selama ini sampah di Jakarta tidak mampu ditangani dengan
baik. Menurut dia, banyak pihak yang tidak mampu menangani sampah di
sepanjang sungai. Pihak pengelola sampah lebih memilih satuan kubik
dalam pengerjaan pembuangan sampah bila dibandingkan dengan jaminan
kebersihan sungai dari sampah.
2. Sungai tak pernah dikeruk
"Lima tahun lebih gak pernah dikeruk di Jakarta.
Padahal Belanda tiap tahun itu dikeruk, kan memang tidak sanggup semua,
satu dua sungai dulu, nanti kalau lima tahun kan bisa juga 13 sungai.
Yang jelas pak gubernur mau tindakan cepat ini," tandas Ahok di Balai Kota, Rabu (23/1).
3. Waduk Pluit dijarah warga
Salah satu kendala yang dialami Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta terhadap antisipasi pasca banjir di wilayah Pluit adalah
relokasi warga. Tidak sedikit wilayah Pluit yang seharusnya dijadikan
pengembangan waduk justru lahannya dijarah warga dan dijadikan sebagai
tempat tinggal.
4. Waduk susah dikeduk
Waduk-waduk di Jakarta dinilai tidak berfungsi secara
maksimal di dalam menyimpan air dan menjadi salah satu penyebab
meluasnya banjir di Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T
Purnama atau biasa disapa Ahok mengatakan pentingnya pengerukan waduk-waduk untuk menanggulangi banjir.
"Gak mungkin banjir kalau waduknya beres. Saya jamin kalau itu diurusin
gak bakal banjir. Makanya itu saya harapkan itu diselesaikan," tegas Ahok.
Menurut Ahok,
kedalaman waduk idealnya minimal 10 meter. Tetapi yang terjadi sekarang
ini kedalaman waduk-waduk yang ada di Jakarta hanya 2 meter saja
kedalamannya.
5. Billboard sembarangan
Ahok
ditanya wartawan soal sedimen yang mendangkalkan Kanal Banjir Barat.
Akibat pendangkalan, air meluap hingga menjebol tanggul di Jl
Latuharhary.
Menurut Ahok,
problem bertambah karena ternyata pihaknya tidak pernah diberitahu ada
billboard besar di tanggul Kamal Banjir Barat. "Yang masalah adalah kita
tidak diberitahu kalau ada billboard di atas, goyang dikit itu bisa
roboh"," ujar Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar