“Kenapa sih anti banget dengan seks bebas? Anti banget
dengan rok mini? Padahal diam-diam toh suka nonton film porno, doyan seks juga,
suka melototin paha juga.. Dasar otaknya aja yang kotor.. Bersihin tuh otaknya,
jangan urusin pakaian orang lain.. Kalau otaknya bersih dan imannya kuat, mau
ada yang telanjang di depannya juga ga akan tergoda.. Gak usah munafik dan sok
suci deh..”
Lhaaa… Sebentar… Kelompok yang anti seks bebas bukan
berarti mereka ga doyan seks ya.. Yang menjadi penentu adalah bagaimana cara
kami menyalurkan hasrat kami.. Kami tentu saja suka seks, menikmati seks, tapi
dengan pasangan kami, dengan cara yang bertanggung jawab.. Seks merupakan
rahmat Tuhan, tapi nikmatilah secara bertanggung jawab.. Jika kami memang
maniak seks yang suka meniduri semua makhluk yang berkaki dua, tentu saja kami
dengan senang hati mendukung seks bebas.. Itu berarti kami makin bebas meniduri
berbagai macam wanita tanpa harus pusing mikirin pampers dan susu, karena,
dengan menyebarnya paham seks bebas, makin banyak wanita yang bersedia kami
manfaatkan (dan kami tiduri), kemudian kami tinggalkan setelah puas..
Otak kami yang kotor? Ayolah, jika saja para lelaki
diciptakan tanpa nafsu, maka sudah lama manusia punah.. Sudah kodratnya
laki-laki akan tergerak nafsunya jika melihat paha wanita.. Jika ada lelaki
yang dengan gagah berani bilang tidak tergerak nafsunya saat melihat paha
wanita cantik, itu hanya omong kosong agar semakin banyak wanita yang
memamerkan pahanya dengan senang hati.. Rok mini, memang diciptakan untuk
memancing perhatian (dan nafsu) para lelaki.. Jika kami memang berfikiran kotor
dan tak bisa menahan iman, tentu kami akan turun ke jalan untuk mendukung semua
wanita memakai rok mini.. Makin banyak wanita yang bisa memuaskan nafsu kotor
kami.. Jadi, siapakah yang berfikiran kotor dan tidak bisa menahan iman? Para
lelaki yang menentang rok mini, atau pendukungnya? Para penentang seks bebas,
atau pendukungnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar