“Apa salahnya dengan pornografi? Atau lesbi? Atau
perbuatan-perbuatan maksiat lainnya? Toh ga merugikan anda. Jika anda tidak
suka, ya ga usah ditonton, ga usah diikuti. Jika takut anak anda terpengaruh,
ya perkuat pendidikan iman anak-anak anda. Kalau iman sudah kuat, mau 1000 Lady
Gaga datang ke Indonesia, iman kita (dan anak-anak kita) tidak akan
terpengaruh..”
Hellooo.. Kita memang makhluk individu, tapi kita juga
makhluk sosial. Setiap tindakan kita, sekecil apapun, akan berpengaruh terhadap
lingkungan kita. Contoh gampangnya, kenapa kita protes sama tetangga kita yang
buang sampah ke kali? “Toh sampahnya sampah dia sendiri (ya mana mungkin dia
dengan ikhlas buangin sampahnya ente), kalinya bukan milik mbahmu, lantas
kenapa ente yang sewot?” Lha memangnya kalo banjir, banjirnya muter-muter dulu
cari siapa bajingan yang membuang sampah, lalu terus menyerbu menggenangi rumah
tetangga anda saja sampai setinggi kepala?
Ok kita tidak suka perbuatan-perbuatan maksiat, dan
kita berhasil menghindarinya. Lalu kita juga menanamkan iman yang kuat ke
anak-anak kita, dan juga berhasil. Dan kita teriak ke luar sana: “Maree seneee
Lady Gaga, Freddy Mercury, Jhon Kei dan Mak Lampir jadi satu!! Iman saya dan
keluarga saya dah kuat koq!” Tapi sekian tahun ke depan, tiba-tiba ada anak
tetangga kita yang kecanduan pornografi, lalu tidak tahan, dan akhirnya
memperkosa anak perempuan kita.. Atau ada orang yang mabuk karena alkohol dan
narkoba, lalu menabrak seluruh keluarga kita yang sedang jalan-jalan di
trotoar.. Atau anak perempuan kita hilang, diculik sindikat yang menjualnya ke
prostitusi.. Atau anak lelaki anda disodomi keluarga jauh anda.. Atau seorang
pecandu merampok dan membunuh anda karena butuh uang untuk beli sabu.. Sama seperti
banjir, ekses negatif dari perbuatan maksiat, tidak akan pernah pilih-pilih
siapa korbannya, baik anda berbuat maksiat atau tidak..
Benar, bahwa kita tidak salah 100%, tapi, sebenarnya,
kita tetap punya andil dalam hal itu. Kita sukses memperkuat iman keluarga
kita, tapi kita abai dengan lingkungan kita. Itulah kenapa dalam Islam ada
seruan: “amar makruf, nahi munkar”. Menyeru kepada kebajikan, mencegah
kemungkaran. Jika kita mengabaikan kemunkaran di lingkungan kita, dengan
prinsip: “urus dosa masing-masing”, yakinlah, cepat atau lambat, kita akan
memetik hasilnya…
Kenapa itu semua terjadi? Ya karena tadi, yg menjaga iman diri dan keluarganya hanya segelintir org saja. Kalau hal baik itu dilakukan smw org, bukan hal yg masalah ad 'penggoda' yg dtg. Krn smw org melakukan hal2 yg baik. Prinsip jgn pernah merugikan org lain itu kalau dtanamkan k dlm diri smw org, hal2 buruk bisa dihindarkan, meski tdk 100% terbebas, tp itu sdh jauh lbh baik.
BalasHapusContoh2 di atas kn krn tdk smw melakukan hal2 yg baik. Klo smw org kompak melakukan yg baik, mw lady gaga, mw siapa itu 'penggoda' nya mdh2n mrk cape sendiri, krn ga da yg terpengaruh.
Mulailah dri diri sendiri, berikan contoh yg baik, mdh2n yg baik jg bs dtularkan kpd yg lain. Mmberi contoh bkn dg 'memaksa' mrk ikut kita, tp biarlah yg dilakukan itu dmulai dri hati msing2 org.
Jadi org ga usah 'parnoan', keep positive thingking.